Sustainable Development Goals Melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif Potensi Lokal Penyandang Buta Aksara Kegiatan pembelajaran keaksaraan fungsional mengarah pada pemberian keterampilan yang bersifat ekonomi produktif dan keterampilan sosial. Keterampilan fungsional menjadi tekanan pada kegiatan pendidikan keaksaraan fungsional karena sebagian besar warga belajar sasaran program penuntasan buta aksara adalah masyarakat miskin serta penyandang buta aksara,sehingga secara ekonomi dan pendidikan perlu diberdayakan. Bentuk pembelajaran keterampilan fungsional harus disesuaikan dengan minat dan kebutuhan warga belajar, serta bersifat fungsional seperti pelatihan ekonomi kreatif berbasis pemanfaatan potensi lokal yaitu membuat sambel kerang. Sedangkan aspek keterampilan sosial antara lain adalah membantu memasarkan produk lokal melalui pemasaran offline dan pemasaran online dengan maksud untuk memfungsikan keaksaraannya, mendapatkan informasi, dan memanfaatkan peluang bagi upaya peningkatan kualitas ekonomi warga belajar.
Buta aksara adalah seseorang yang tidak dapat membaca, menulis, dalam huruf latin dan berhitung dengan angka Arab, sedangkan buta aksara fungsional adalah orang yang tidak dapat memanfaatkan kemampuan baca, tulis, dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari (Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Luar Sekolah, 2006: 3). Pemberantasan buta huruf merupakan bagian integral dalam pengentasan masyarakat dari kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan dan ketidak berdayaan dalam kerangka makro pengembangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Pemberantasan buta huruf menjadi amat penting dan strategis.
Angka warga Sulawesi Selatan yang buta aksara masih sangat tinggi, bahkan bisa disebut berada di zona merah. Jumlahnya, mencapai 250.769 atau dalam presentase 4,49% dari jumlah penduduk daerah ini.
Program pendidikan keaksaraan fungsional sebagai sarana pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan melingkupi berbagai aspek kehidupan, yaitu masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang hidup di dalam suatu masyarakat madani (civil society) yakni suatu masyarakat yang percaya atas kemampuan para anggotanya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, serta masyarakat yang menyadari akan hak dan kewajibannya dalam hidup bersama masyarakat. Direktorat Pendidikan masyarakat telah mengembangkan progran Keaksaraan Fungsional , dalam menangani buta huruf ini. Keaksaraan fungsional adalah pendekatan baca, tulis, dan hitung yang teritegrasi dengan keterampilan usaha berdasarkan kebutuhan dan potensi lokal warga belajar. Tujuan program ini adalah membelajarkan warga belajar agar mampu membaca, menulis dan berhitung serta berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai dasar untuk meningkatkan usaha dan perekonomian kehidupannya.
Masyarakat pesisir mempunyai cara berbeda dalam aspek pengetahuan, kebiasaan, peranan sosial, sosial budaya, ekonomi, dan struktur sosialnya. Sementara itu, dibalik kemiskinannya, masyarakat pesisir tidak mempunyai banyak cara dalam mengatasi yang dihadapinya terutama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. kompleksitas yang dihadapi masyarakat pesisir adalah kemiskinan, keterbatasan pengetahuan untuk pengelolaan sumber daya dan teknologi, serta peran aktif antara pihak luar dengan masyarakat pesisir
sehingga dapat menghidupkan kualitas dan keterampilan masyarakat pesisir tanpa melunturkkan karakter budayanya.
Potensi lokal adalah sebuah kemampuan atau kekuatan yang dimiliki oleh suatu daerah atau tempat yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan manfaat atau keuntungan bagi daerah tersebut. Desa Ujung Baji Kec.Sanrobone memiliki potensi Sumber Daya Alam yang melimpah seperti Kerang, Rumput Laut, Ikan Bandeng, Udang,dan kepiting. Mengingat bahwa Desa Ujung Baji Kec.Sanrobone adalah desa yang disekitarnya terdapat pantai dan pertambakan. Sumber Daya Alam tersebut membutuhkan Sumber Daya Manusia yang memadai untuk mengelolah potensi lokal agar dapat memberikan hasil yang sangat maksimal. Namun kenyataannya, Sumber Daya Manusia masyarakat Desa Ujung Baji Kec.Sanrobone masih sangat terbatas karena masih tingginya buta aksara dan angka putus sekolah. Oleh karena itu, diperlukan usaha dalam memberantas buta aksara sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Ujung Baji Kec.Sanrobone.
Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengatahuan dari sumber daya manusia sebagian faktor yang utama.
Kegiatan pembelajaran keaksaraan fungsional mengarah pada pemberian keterampilan yang bersifat ekonomi produktif dan keterampilan sosial. Keterampilan fungsional menjadi tekanan pada kegiatan pendidikan keaksaraan fungsional karena sebagian besar warga belajar sasaran program penuntasan buta aksara adalah masyarakat miskin serta penyandang buta aksara,sehingga secara ekonomi dan pendidikan perlu diberdayakan.
Selengkapnya
Sustainable Development Goals Melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif Potensi Lokal Penyandang Buta Aksara
Oleh
Nama : M.PADLI THAMRIN – JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2022 Alamat Email : padlithamrin852@gmail.com dikirim melalui
Posting yang bagus, saya telah membagikannya dengan teman-teman saya.
My brother recommended I may like this blog. He was totally right.
This publish actually made my day. You cann’t believe just how
much time I had spent for this information! Thank you!