Desember 2015,Oleh-oleh Tulisan ini saya buat ketika saya diminta untuk membantu penelitian dari KEMENSOS RI, lebih tepatnya oleh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta. BPPKS Yogyakarta adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial di lingkungan Departemen Sosial yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, pada bulan Desember tahun 2015. Kebetulan penelitian kali ini dilakukan pada komunitas nelayan miskin kabupaten Padang Pariaman. Bersama 2 petugas dari kantor BPKS saya melaukan penelitian selama 5 hari. Pada peneltian ini membuat saya semakin bersyukur karena saya telah di beri kesempatan untuk belajar ilmu di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang merupakan jurusan dengan berbgai ilmu pengetahuan, apa yang telah saya pelajari di PLS menjadi bekal saya untuk bisa ikut dalam TIM Peneliti di KEMENSOS RI, yang sebelumnya juga diminta untuk membantu penelitian terkait Indikator Kemiskinan Nasional yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Lebih hebatnya lagi saya juga di jamu oleh mantan ketua umum Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Seluruh Indonesia (IMADIKLUS) yaitu Kang Harmidi (PLS UNP Demisioner Ketua Umum Imadiklus Indonesia kongres 3) untuk bisa berkeliling menikmati kota Padang selesai penelitian tapi sayang karena waktu mepet belum bisa mampir ke Universitas Negeri Padang (UNP) untuk berjumpa teman-teman PLS di sana, ternyata persaudaraan yang kita bangun di IMADIKLUS akan sangat dirasakan manfaatnya kapanpun dimanapun. berikut saya akan sedikit mengupas hasil penelitian yang saya lakukan.
Nelayan Di Padang Pariaman
Nelayan merupakan kelompok masyarakat yang hidup di pesisir pantai, nelayan menjadi mata pencarian utama masyarakat indonesia terutama masyarakat di daerah Padang Pariaman yang menggantukan hidupnya pada sektor perikanan. Kelompok nelayan terutama nelayan tradisional memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kondisi alam pada saat melakukan kegiatan melaut. Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang terletak di pulau Sumatra, sebagian masyarakat kabupaten Padang Pariaman sendiri bertempat tinggal didaerah pinggiran pantai yang mayoritas orangnya berprofesi sebagai nelayan dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Analisa Penyebab Kemiskinan Nelayan Masalah kemiskinan nelayan merupakan masalah yang bersifat multi dimensi sehingga untuk menyelesaikannya diperlukan sebuah solusi yang menyeluruh. Untuk kita, terlebih dahulu harus diketahui akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan nelayan. Secara umum, kemiskinan masyarakat pesisir ditengarai disebabkan oleh lemahnya sumber daya manusia yang rata-rata pendidikanya masih lemah sehingga mereka masih belum bisa mengikuti perkembangan nelayan atau belum professional, ketidak berdayaan mereka untuk bisa mempunyai usaha lain juga menjadi kendala kaarena hanya mengandalkan sector nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di samping itu, kurangnya kesempatan berusaha dalam hal lain, kurangnya akses terhadap informasi dan teknologi, permodalan yang lemah, budaya dan gaya hidup boros, menyebabkan posisi tawar masyarakat miskin semakin lemah. Pada saat yang sama, kebijakan Pemerintah selama ini kurang bisa memberikan solusi masyarakat untuk keluar dari zona kemiskinan.
Langkah yang harus diambil bagi para pekerja sosial di lapangan, kegiatan pemberdayaan dapat dilakukan melalui pendampingan sosial. kegiatan penting yang dapat dilakukan dalam melakukan pendampingan social di nelayan Pariaman adalah: pelatihan dan motivasi bagi nelayan, penyuluhan tentang manajemen keuangan, penyaluran bantuan permodalan dengan pendampingan dan menta kembali kebijakan pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan nelayan yang akhirnya dapat mengentaskan nelayan dari kemiskinan.
Ditulis dan dikirim melalui email oleh:
YUDAN HERMAWAN, M. Pd
Karangmojo, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, DIY Kode POS 55891
No HP. 081804222021
Alumni PLS UNY