Hari pahlawan tepat tanggal 10 Nopember, dan itu merupakan momen penting yang tujuannya mengingat jasa-jasa para pahlawan kita, tidak hanya sebatas mengingat, tetapi juga mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang dilakukan oleh para pahlawan kita. Arti pahlawan secara lebih luas akan kita ketahui setelah membaca artikel ini, arti pahlawan yang menjadi topik atau pembicaraan pokok dalam acara bincang- bincang di sebuah acara televisi menjadi inspirasi penulis untuk mengulas kembali dalam sebuah karya tulis singkat. Semoga bermanfaat.
Kita tahu bahwa pahlawan lekat sekali dengan tentara perang yang berjuang membela negara, mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keamanan. Namun nilai kepahlawanan inilah yang perlu kita jabarkan lebih luas. Artinya bahwa tentara perang benar-benar berjuang demi kepentingan negara. Bukan kepentingan pribadinya. Mereka berani berkorban jiwa dan raga hanya untuk kepentingan negara dan orang banyak. Nyawa menjadi taruhanya, harta dihabiskan untuk kepentingan negara. Ini merupakan wujud nilai-nilai kepahlawanan.
Banyak sekali pahlawan-pahlawan baik pahlawan nasional maupun pahlawan revolusi. Seperti pangeran diponegoro, ibu kita kartini, cut nyak dien, bung karno, bung hatta dan masih banyak lagi yang lainnya yang juga ikut mengorbankan jiwa dan raganya bahkan hartanya untuk kepentingan rakyat banyak. Disini terdapat contoh pengorbanan dan pengabdian tanpa rasa pamrih. Yang kita lakukan tidak hanya tahu tentang narasi sejarah tentang mereka tetapi nilai-nilai yang terdapat pada sosok pahlawan tersebut. Kita harus meregenerasi nilai-nilai yang mulai punah itu dengan benar-benar mengikuti suri tauladan yang sudah dicontohkan mereka.
Indonesia sebenarnya sangat terkenal dengan pahlawan, tetapi langkah yang seharusnya kita lakukan harus melihat biografi serta perjalanan yang musti kita tiru.
Tugas kita adalah membenahinya dengan cara menanamkan nilai-nilai kepahlawan sejak dini, anak kita merupakan obyek yang sangat tepat diikuti dengan kurikulum sekolah yang mendukung adanya penanaman nilai-nilai tersebut. Disini peserta didik akan mulai memahami arti penting dari pengabdian,pengorbanan dan mengerti sebuah kepentingan orang banyak, bukan kepentingan pribadinya, peserta didik akan mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan golongan.
Jangan lupakan sejarah, sejarah kadang ada yang baik dan ada yang buruk, oleh karena itu sejarah yang buruk kita tinggalkan namun sejarah yang baik perlu kita pertahankan bahkan perlu kita tingkatkan. Konteknya adalah didalam sejarah itu ada aktor, ada kejadian dan ada nilai-nilai yang perlu kita adopsi. Yaitu nilai-nilai pengorbanan, pengabdian, ketidakpamprihan. Maka kalau kita mau mengaplikasikan nilai-nilai tersebut baik ditingkat paling dekat yaitu kita sendiri sampai pada pejabat negara, kalau benar-benar mau berkorban, mengabdi untuk masyarakat dengan tidak pamrih maka akan tercipta sebuah karya yang besar yang mampu merubah dunia yang semula carut marut, yang semula dipenuhi dengan angin kekuasaan maka akan berubah menjadi kehidupan yang damai penuh dengan kasih sayang dan saling menghargai dan saling membantu tanpa pamprih demi kepentingan umum.
Kita tidak perlu mengatakan saya ini akan berkorban demi kepentingan umum, saya telah menghibahkan diri untuk negara, saya akan berjuang keras demi kepentingan orang lain, kata itu tidak perlu diucapkan tetapi langkah kongkrit kita terhadap masyarakat secara umum. Kita butuh action, butuh tindakan kongkrit sehingga nilai-nilai kepahlawanan tersebut benar-benar terwujud. Talk less do more, kalimat itu yang tepat untuk dijadikan dalil. Maka ketika ada sebuah aktifitas yang merupakan aplikasi nilai-nilai kepahlawanan, akan dipublikasikan oleh pers kepada khalayak ramai sehingga hal itu akan dicontoh dan diaplikasikan dalam kehidupan mereka. Pers akan memanfaatkan media masa ataupun media elektronik untuk menyebarkan nilai-nilai tersebut. Disini pers juga menjadi agen-agen penyebar nilai-nilai kepahlawanan.
Senasib sepenanggungan memiliki nilai flsafat yang luar biasa yang membuat kita tidak egois, tidak sombong dan selalu mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Wahai generasi muda penerus bangsa dan agama, negara ini berada di pundak kalian, jangan pernah letakkan dan jangan pernah merasa capek memikul beban yang besar ini. Lakukan dengan penuhpengabdian dan pengorbanan dengan tanpa pamrih. Kalian akan menjadi manusia yang akan berguna bagi orang lain.
Wahai generasi muda tunas bangsa, khoirun naasi anfa’uhum linnaas yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain.