Celetukan saat Matakulih Wirausaha — Versi UM
Tulisan ini kami tuangkan karena melihat fenomena pendidikan nonformal dan curhatan teman-teman PLS. Semoga sepenggal fenomena ini menjadi refleksi dan gambaran kita dalam menentukan arah.
Hari ini senin 30 april 2012. angkatan 2008 terdapat jadwal kuliah kewirausahaan. Saat itu kami datang terlambat sekitar 30 menit dari jam masuk kuliah pukul 13.00WIB. Didalam kelas terdapat dua dosen pengisi matakuliah kewirausahaan. Kebetulan hari ini suasana kuliah berbeda dari biasanya, Berbadanya biasanya diisi dosen tapi untuk kali ini dosen mendatangkan pemateri dari luar “Marshal Internasional” mereka menyebutnya.
Beberapa menit setelah kami masuk perkuliahan pun dimulai, awal adalah paparan tentang kewirausahaan dan sampai pada iming-iming pemberian hibah modal usaha bagi mahasiswa yang nanti akan merintis usaha apapun itu. Selain itu, juga ada tawaran untuk mengikuti seminar usaha yang diadakan di grahacakrawala bulan mei 2012 mendatang.
Ada cerita lucu ketika paparan itu berlangsung opening salah seorang pengisi materi bilang bahwa “saya baru tahu kalo ada pendidikan luar sekolah ini sebenarnya fokusnya apa ya?” dan serentak teman-teman menyahut dengan “Luas sekali mas”. Tiba-tiba seorang dosen sahut pembicaraan “mas, pendidikan luar sekolah itu jadi penilik itu lho”. Pengisi materi terlihat tersenyum, dan menjawab “apakah kalian semua akan menjadi penilik?,tapi itu semua kembali pada pilihan masing-masing teman-teman” dan kembali menjelaskan materi wirausaha dan sempat balik tanya “dulu pas masuk apakah pendidikan luar sekolah menjadi prioritas?, siapa yang memprioritaskan pas awal masuk jurusan PLS dulu, silahkan angkat tangan?” serentak teman terdiam. Kembali dosen kami sahut, “mas, lulusan PLS sempat menjadi dirjen PNFI, yang jadi rektor juga ada. Pemateri menyahut lagi dengan nada “iya bapak kami tidak melihat itu tapi kami melihat dari wirausaha” dan menjelaskan bahwa “wirausaha tidak hanya harus terfokus pada jurusan dan disiplin ilmu ada teman saya itu perikanan tapi dia tidak wirausaha di bidang perikanan” paparnya.
Pertemuan dengan mendatangkan pemateri dari luar, kalo dicermati merupakan langkah awal untuk merangsang membuat sebuah keputusan alternatif seperti yang disampaikan pemateri bahwa disiplin ilmu yang kita miliki tidak harus terpaku itu saja dan kita bebas untuk exsplorasi (bahasa gaulnya) diri salah satunya dengan wirausaha. Akankan kita Setelah lulus keluar dari gedung grahacakrawala (Gedung untuk Wisuda di UM) hanya akan menunggu pekerjaan dengan bermacam-macam lamaran yang belum pasti? ataukah kita mulai bergerak untuk sebuah rintisan usaha? atau kita menjadi pekerja di BI (bantu ibu) dan di perusahaan Jarum (Jaga Rumah)?. sekali-lagi kita tidak lah lagi untuk memperdebatkan kemana PLS setelah lulus? apa pekerjaan PLS? karena membahas itu tidak ada ujung.
Kejadian diatas menjadi sebuah refleksi diri dan renungan kita bersama mumpung masih dibangku kuliah, bahwa hanya diri masing-masing lah yang dapat menentukan, malaksanakan, dan memutuskan. Sebuah pemikiran dan rencana untuk kehidupan kita kedepan. (red.fen)
“Keep Spirit, Wakeup, and Keep MOVING”