aku memang tak kaya…
sekaya bahasamu mencaci makiku
mungkin dgn sengaja atau memang sudah takdirnya,
ucapan yg terkadang tak sadar arah dalam kau menujukan,
menempelnya rasa marah ,curiga ,bahkan tak percaya,
bukankah sudah jelas ,
semua ada awalnya ada akhirnya dan semua itu adalah sebuah proses… di setiap kejadiannya.
bahasa seorang sastrawan mungkin berbeda, saat iya berada di posisi ini.
posisi dimana hanya ingin singgah
sebentar dan berdialog
dengarkan sejenak apa yg ingin di ungkapkan,
buang jauh jauh semua itu yg menempel di ucapanmu, rasa yg menempel disetiap tutur katamu.
kenalilah dengan caramu sendiri,
seperti Alam ini yg bersanding denganmu,
mereka memilki cara sendiri untuk berbicara dan mengungkapkan seusatu,
kenalilah… jangan biarkan semuanya berlalu ,dengan rasa yang salah
atau bahkan sebuah penilaian yg sembarangan.
setiap manusia berbeda, mereka unik dan yg maha kuasa tau ada kebaikan di dalamnya,
di dalam jiwa dan hatimu.
orang baik untuk orang baik
semua ada balasannya
lakukan saja apa yang kau mau
kau yang lebih tau siapa kamu.
tau kah? aku sedang merasakan anginnya di ketinggian dan dengan segara aku menyentuh tanahnya,
aku tak mau lagi kecewa,
sama halnya berlatih ,mungkin ini sudah latiha yg ke ribuan kali, namun akhirnya kata yg akan terdengar adalah
kembalilah….
baikkan lah ucapanmu,
jaga hati mu,
perindah prasangkamu,
kenalilah hidup ini dengan cara terbaikmu,
Alam tak pernah salah dalam rahasia dan kerendahan Hatinya. merka tak sombong.
mereka hanya tak meliki mulut untuk berucap sepertimu.
sadarlah… semua ini bukan rahasia, iyah benar Semua…
semua ini yg kau tau, akan tau, belum tau, atau yg telah terlupakan,
jangan kau salah dalam memahami, caramu saja yg salah , mendekatlah…
dan kau akan tau apa yg akan kau dengar pada akhirnya
kembalilah….
dan kau akan tau apa arti semua ini, yg sebelumnya telah membuatmu marah, curiga, bahkan tak percaya.
kembalilah… berdamailah… bukan denganku ,tapi dengan dirimu sendiri.
kembalilah….