Ketika sebuah dilema dan kegundahan besar tengah menghampiri seorang anak bernama Nurwahyuni di penghujung masa putih abu-abunya saat itu. Kegundahan akan nasib pendidikannya untuk kedepannya, akan melanjutkan kuliah atau bekerja seperti yang diharapkan oleh orang tuanya sebelumnya. Dia mengalami dilema yang sangat hebat, haruskah dia menghentikan mimpi dan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke dunia perkuliahan itu atau mengikuti apa yang orang tuanya harapkan, yaitu bekerja, karena memang Nurwahyuni adalah dari keluarga yang kurang mampu dan dia adalah gadis yang hidup di lingkungan yang kurang memahami arti pentingnya pendidikan, itu lah salah satu alasan orang tuanya beranggapan jika tidak mungkin bisa menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi. Untuk sementara pada saat itu dan karena alasan itu dia pun sempat memutuskan setelah lulus dari masa Aliyahnya dia belum bisa langsung melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, mungkin untuk tahun kedua setelah kelulusannya ia bisa melanjutkan, pikirnya saat itu.
Seiring berjalannya waktu, tidak terasa semester ganjil di kelas XII nya saat itu terlewati, itu berarti sebentar lagi pendaftaran masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN ( Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi ) akan dibuka. Hati kecilnya pun mulai ikut berbicara seakan mengingatkan akan mimpi-mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri. Sebelumnya Nurwahyuni yang tengah memutuskan untuk tidak melanjutkan ke dunia perkuliahan itu , ia mulai mengurungkan keputusannya tersebut, meskipun sebelumnya hal tersebut ia lakukan tanpa sepengetahuan orangtunya. Ia mulai mencari informasi tentang Perguruan Tinggi Negeri terbaik, ia juga mulai mencari informasi tentang jurusan-jurusan di Perguruan Tinggi Negeri tersebut.
Setelah mencari informasi tentang Perguruan Tinggi Negeri, ternyata Nurwahyuni menjatuhkan pilihannya pada Universitas Negeri Malang. Dia yakin jika Universitas Negeri Malang ini akan menjadikan, akan membawa dan akan mencetak seseorang yang biasa saja seperti dirinya ini menjadi seseorang yang sangat luar biasa. Karena Nurwahyuni adalah seseorang yang sangat percaya bahwa “ Nothing is imposible”, dia sangat percaya pada hal yang bernama “ Perubahan”, karena hal itu lah, semangatnya mulai bangkit lagi. Dan setelah itu dia mulai mencari informasi tentang fakultas-fakultas, tentang progran studi dan juga tentang jurusan-jurusan yang ada di Universitas Negeri Malang tercinta ini.
Di tengah pencariannya tentang fakultas, program studi, dan jurusan yang ada di Universitas Negeri Malang, ia melihat dan membaca sebuah jurusan yang asing yang belum ia ketahui sebelumnya, yaitu PLS ( pendidikan Luar Sekolah ). Dalam hati ia mulai bertanya-tanya tentang jurusan itu. Pendidikan Luar Sekolah, apa itu?, dia mulai penasaran, dan dia pun mulai browsing tentang informasi itu dan juga tentunya tentang prospek kerja untuk kedepannya, dia juga mulai bertanya pada guru Bimbingan Konseling di Madrasah Aliyah nya saat itu.
Nurwahyuni pun mulai sedikit tau tentang PLS. PLS itu sebuah jurusan yang di dalamnya mengajarkan tentang bagaimana kita belajar, bagaimana kita mendidik seseorang diluar suatu lembaga yang bernama sekolah. Dan juga prospek kerjanya PLS yang cukup luas. Hanya sebatas hal itu yang diketahui Nurwahyuni tentang PLS untuk sementara itu. Dia pun mulai meminati salah satu jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang itu.
Nurwahyuni saat itu sudah menemukan Universitas dan jurusan yang ia minati. Namun dalam hatinya ia masih tetap memiliki suatu keraguan, yakinkah jika dirinya akan terus melanjutkan mimpinya itu.
Waktu terus berputar, tidak terasa pula pendaftaran SNMPTN pun telah dibuka. Nurwahyuni pun mencoba meyakinkan dirinya sendiri, jika dia harus tetap melanjutkan mimpinya itu. Akhirnya dia pun melanjutkan mendaftar SNMPTN tanpa sepengetahuan orang tuanya. Entah karena hal apa saat itu, dalam hatinya mengatakan jika dia pasti bisa dan orang tuanya pasti mengizinkan akan keputusannya itu, asalkan dia mau mencoba membicarakan baik-baik dengan orang tuanya.
Setelah mendaftar dia mulai mencoba membicarakan dengan orang tuanya, dan ternyata orang tuanya mengatakan,
“ Iya tidak apa-apa, jika SNMPTN ini kamu lolos, ya diambil. Tetapi jika tidak lolos, berarti untuk tahun pertama setelah lulus SMA tidak kuliah dulu.” Dan saat itu orang tuanya masih tidak terlalu yakin dan percaya jika ia benar-benar mengikuti pendaftaran SNMPTN atau tidak. Nurwahyuni pun menyepakatinya. Dan saat pengumuman SNMPTN, dia lolos. Betapa bahagianya ia saat itu dan ia langsung memberi tahu kedua orang tuanya. Orang tuanya tetap belum yakin jika putrinya itu benar-bnar mengikuti SNMPTN atau tidak.
Seiring berjalannya waktu, tidak terasa masa putih abu-abu nya telah berakhir. Tanggal 15 Mei 2016 Nurwahyuni diwisuda, dan saat itu kebahagiaannya bertambah, selain ia diwisuda saat itu orang tuaknya yakin dan percaya jika dia benar-benar lolos SNMPTN, karena saat prosesi wisuda, disebutkan pula wisudawan-wisudawati yang tengah di terima di Perguruan Tinggi Negeri. Betapa bangganya Nurwahyuni saat itu, ketika di sebutkan” di terima di Universitas Negeri Malang Jurusan Pendidikan Luar Sekolah”, sangat bangga dia saat itu. Saat dia dan juga orang tuanya sama-sama mendukung akan perkuliahannya, karena tanpa orang tua, Nurwahyuni tidak akan bisa berada di Universitas Negeri Malang sebagai salah satu dari anak jurusan Pendidikan Luar Sekolah ini.
Pendidikan Luar Sekolah, ia percaya dan yakin dia akan menjadi salah satu orang hebat yang lahir dari jurusan Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Malang itu. Mungkin awalnya dia hanya penasaran pada jurusan PLS, tetapi dia yakin PLS akan membawa dirinya menjadi seseorang yang lebih baik lagi, dia sangat yakin jika PLS itu suatu hal yang sangat mulia, dan PLS itu suatu hal yang sangat luar biasa. Berawal dari rasa penasaran kini membuat Nurwahyuni sangat mencintai PLS, dan membuatnya semakin yakin jika dia tidak pernah salah jurusan. Mungkin banyak yang tidak mengerti atau bahkan tahu akan jurusan PLS, dan Nurwahyuni pun berkeinginan PLS dikenal banyak orang. Mungkin pula ada yang memandang PLS hanya dengan sebelah mata, tetapi itu lah bukti kehebatan PLS, hanya dengan satu mata saja mereka bisa mengerti PLS, apalagi jika mereka memfungsikan kedua indera penglihatnnya tersebut. Betapa sesungguhnya bahwa PLS itu sangatlah hebat.
Biografi Penulis
Nurwahyuni atau yang lebih sering dipanggi Yuni ini adalah salah satu mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah dari Fakultas Ilmu Pendidikan angkatan 2016 dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri Terbaik di Indonesia, yaitu Universitas Negeri Malang. Gadis yang lahir di Malang 18 Desember 1997 silam ini, memulai pendidikannya dari sebuah TK Dharma Wanita di Desa Pagak pada tahun 2003-2004. Kemudian melanjutkan studinya di Sekolah Dasar Negeri 01 Pagak pada tahun 2004-2010 dan lulus dengan danum pada urutan ke-3 se SDN Pagak 01. Kemudian dia melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pagak pada tahun 2010-2013. Setalah itu ia melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi sekaligus melanjutkan studi agamanya di Pondok Pesantren Khomsatus Suyuti pada tahun 2013-1014. Setalah lulus dari Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi, saat ini ia berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Negeri, yaitu Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Luar Sekolah.