saat aku tau baik itu berteman dengan buruk…
asiknya mereka menaruh rasa rindu saling bersatu
tanpa sadar arti beda baik dan buruk.
saat kau tau….entah kapan?
kamu masih saja asyik dengan percayamu , keyakinanmu… semangat membaramu,
untuk mampu mengubah dunia
aku diam , aku terdiam di balik kaca ber embun,,,
pagi pagi yang memanggilku untuk segera melakukakn kesibukkan
entah seberapa baik atau buruknya posisi ku saat ini.
lalu apakah penting , hal itu untuk di pertanyakan saat ini?
luka mu tak seberapa, dibandingkan dengaan
cahaya yang selalu ter tutup itu, iya tertutupi…
atau di tutuppi?
atau entah lah…..
aku ingin sendiri
asyik sendiri
rasanya lelah untuk percaya…..
yang ingin kutertawakan
tuhan saja ada yg membenci ( syetan )
bahkan tak percaya adanya tuhan….
lalu ….. kau masih saja sok kuat dan hebat untuk mampu memperbaiki semua
rasanya perutku semakin sakit…
tertawa….. sambil membentur benturkan kepalaku ke pagar besi itu
kau lihat…… aku sedang berusaha ini…. berusaha menterjemahkan
arti semua perjuanganmu….. kau begitu hebatnnya sampai kau tak sadar
dimana titik kau berada saat ini……
aku masih saja tertawa dengan kepalaku yang penuh darah ini,
pagar besi yang ingin aku lalui ini rasanya sudah berubah warna, menjadi
merah darah yah?
dan apakah kah masih kurang jelas darah itu di pagar…..
aku masih saja membenturkan kepalaku…..
entah mau sampai kapan, tawaku akan lelah , tawaku jadi air mata,
bercampur dengan darah itu……
menoleh saja? sudahkah? atau kau bukakan pagar itu?
menunggu keringnya darahku yang telah sempat mengalir di pagar pagar besi,
Pagar Besi Istanah Negara.
Tinggalkan Balasan