Penulis: intanmaharani2019

  • Kegiatan IMADIKLUS, Kesan dan Pesan Peserta IT 1 UNESA

    Kegiatan IMADIKLUS, Kesan dan Pesan Peserta IT 1 UNESA

    BPH Unesa mengadakan acara IT 1 ini dengan peserta dari PLS Unesa angkatan 2021. Kemudian juga turut mengundang beberapa kampus yang ada di wilayah 1 untuk mengirimkan delegasi nya sebagai tamu undangan. Setelah undangan disebar ternyata yang konfirmasi hadir ada dari 2 kampus yaitu UNY (Yogyakarta) dan UM (Malang). UNY mengirimkan 7 orang delegasi yang salah satunya merupakan ketua hima terpilih periode tahun 2022 ini yaitu Ahnaf Nabil dan biasa dipanggil Nabil. Kemudian Nabil mengajak temannya 4 orang dari angkatan 2020, dan 2 orang dari angkatan 2021. Disisi lain UM pun juga membawa delegasi berjumlah 5 orang. Salah satunya merupakan Ketua Wilayah 1 Imadiklus yaitu Intan Maharani yang merupakan mahasiswa UM angkatan 2019. Intan pun mengajak teman-teman UM dari angkatan 2019 sejumlah 3 orang dan 1 orang dari angkatan 2020. UNY dan UM sama-sama memakai akomodasi kereta api menuju surabaya dan kemudian dijemput oleh teman-teman BPH UNESA. Kawan UNY sudah datang pada hari jumat siang (11/3), mereka sempat mampir dan berfoto ria di patung surabaya dan FIP Unesa. Tetapi berbeda dengan kawan dari UM yang datang langsung di hari sabtu (12/3), meskipun mampir lewat kampus Unesa tetapi kami tidak sempat berfoto ria disana dikarenakan waktu yang cukup mepet dengan pembukaan acara. Cerita Singkat IMADIKLUS TRAINING 1 UNESA

    Dea Ayu Mahasiswa PLS Unesa 2021 :

    Seru, Seneng bgt dapat teman baru, apalagi aku suka kalau temanku banyak Bisa kenal orang-orang diluar kota juga dan koneksi dari luar juga hehe. Semoga imadiklus tetap solid, Ehh nggak semoga sih tapi haruss, dan silaturrahminya terjaga kompaknya juga

    Deni Setiawan Mahasiswa PLS UNY 2020 :

    Menurut kami, sejatinya kegiatan kemarin sangat keren, sangat berkesan banget dan sangat bermanfaat, bisa menambah pengalaman, yang tadinya ga kenal imadiklus bisa menjadi lebih kenal, banyak teman baru, semua temen” Imadiklus sangat welcome, dan dari panitianya kemarin sangat keren dan hebat sekali

    Tentunya kami sangat berterimakasih kepada temen” Panitia karena sudah di sambut dengan hangat, sudah didampingi, ditemani, selalu ada buat kami dari sebelum acara hingga akhir acara, salut buat temen” panitia dan semua imadiklus

    Harapan kedepannya, semoga bisa berjumpa lagi dengan temen temen dan hubungan silaturahmi imadiklus wilayah 1 semakin erat dan kuat, serta kedepannya univ yg kemarin blm bisa join, bisa join di acara selanjutnya??. Imadiklus wilayah 1 mantabbb?

    Haya Alfini Mahasiswa PLS UM 2020 :

    Kesan : Alhamdulillah acara kemarin berjalan dengan lancar dan baik. Terimakasih buat pihak penyelenggara, karena udah mengemas acara yg menarik dan menambah relasi serta wawasan. Saat FGD yang dibuat oleh Pak Tara menurut saya itu sangat menarik dan membuat suasana menjadi interaktif.

    Pesan : Semoga kedepannya imadiklus semakin berkembang, dan untuk teman² semua semoga pertemanan kita nggak berakhir di IT 1

  • Cerita Singkat IMADIKLUS TRAINING 1 UNESA

    Cerita Singkat IMADIKLUS TRAINING 1 UNESA

    Imadiklus training 1 diselenggarakan oleh Badan Pengurus Harian Imadiklus Indonesia Unesa pada tanggal 12-13 maret 2022. Bertempat di MWC NU Menganti Kabupaten Gresik. Kalau dari Kampus utama Unesa sendiri membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan jika menggunakan sepeda motor.

    BPH Unesa mengadakan acara IT 1 ini dengan peserta dari PLS Unesa angkatan 2021. Kemudian juga turut mengundang beberapa kampus yang ada di wilayah 1 untuk mengirimkan delegasi nya sebagai tamu undangan. Setelah undangan disebar ternyata yang konfirmasi hadir ada dari 2 kampus yaitu UNY (Yogyakarta) dan UM (Malang). UNY mengirimkan 7 orang delegasi yang salah satunya merupakan ketua hima terpilih periode tahun 2022 ini yaitu Ahnaf Nabil dan biasa dipanggil Nabil. Kemudian Nabil mengajak temannya 4 orang dari angkatan 2020, dan 2 orang dari angkatan 2021. Disisi lain UM pun juga membawa delegasi berjumlah 5 orang. Salah satunya merupakan Ketua Wilayah 1  Imadiklus yaitu Intan Maharani yang merupakan mahasiswa UM angkatan 2019. Intan pun mengajak teman-teman UM dari angkatan 2019 sejumlah 3 orang dan 1 orang dari angkatan 2020. UNY dan UM sama-sama memakai akomodasi kereta api menuju surabaya dan kemudian dijemput oleh teman-teman BPH UNESA. Kawan UNY sudah datang pada hari jumat siang (11/3), mereka sempat mampir dan berfoto ria di patung surabaya dan FIP Unesa. Tetapi berbeda dengan kawan dari UM yang datang langsung di hari sabtu (12/3), meskipun mampir lewat kampus Unesa tetapi kami tidak sempat berfoto ria disana dikarenakan waktu yang cukup mepet dengan pembukaan acara.

    Setelah kami semua sudah berkumpul pada hari sabtu (12/3) Di MWC NU Menganti pukul 10.30, maka pembukaan acara pun dimulai. Pembukaan acara hanya berisi penyambutan peserta dan tamu undangan oleh Ketum BPH Unesa (Desi.R) dan Ketum Wilayah 1(Intan Maharani), serta penyampaian rules selama acara berlangsung, lalu dilanjut dengan ishoma.

    Pada sekitar jam 1 siang pemateri pertama yaitu Bapak Widya Nusantara selalu dosen PLS Unesa membahas tentang Wacana KE PLS an. Beliau menerapkan forum diskusi yang membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan diberi isu-isu yang terlah disediakan, kemudian mereka diberi misi untuk memberikan solusi kedepannya dan mempresentasikan hasil diskusi nya kedepan teman² lain.

    Acara yang kedua yaitu penyampaian materi mengenai PLS dan paradigma berorganisasi Oleh Mas M. Fahmi selalu alumni Unesa. Forum nya selain metode ceramah dan tanya jawab Mas M juga memberikan selembar kertas yang berisi gambaran jati diri, kebutuhan dan harapan selama di imadiklus. Kemudian setelah ba’da isya’ dilanjutkan dengan materi ketiga yaitu Administrasi, Kesekretariatan dan Proses Sidang dalam Imadiklus. Materi ini dibawakan oleh Mbak Rahmadita dan Mas Bagus. Setelah itu ada materi terakhir tentang Sejarah Imadiklus yang dibawakan oleh Mas Agung Alumni Unesa tahun 2008. Forum Mas Agung berisi motivasi semangat agar para adik²nya bisa lebih peka dalam menjawab segala permasalahan dalam bidang Non Formal. Setelah selesai materi oleh Mas Agung, makin malam para alumni banyak yang berdatangan seperti Mas Imam, Mas Wahidin, Mas Daus Unesa, Mas Eric, Mbak Imus. Mereka berkumpul dengan para pengurus inti dari 3 universitas yang hadir untuk membahas berbagai masalah di Imadiklus serta alternatif solusinya. Pada saat berkumpul seperti ini adat istiadat untuk tidur pagi atau bahkan tidak tidur selalu dilakukan karena saking asiknya mengobrol, bercerita, bertukar pikiran, kami juga senang bisa bertemu dengan kawan baru dan bermain UNO bersama hingga lupa waktu.

    Keesokan harinya (13/3) kami melaksanakan senam pagi dan beberapa games. Meskipun sempat terkendala sound yang tidak bisa bersuara yang jadinya hanya suara kecil HP yang terdengar, kami tetap bersuka ria menikmati hari tersebut. Apalagi ditambah beberapa games yang membuat kami menjadi terbangun kedekatannya.

    Saat sudah mulai capek  kami melakukan agenda sarapan bersama. Sarapan kami hanya berupa nasi mie goreng dan telur dan hanya beralaskan kertas pangsit yang dijajar di lantai. Tetapi dari peristiwa ini kami mendapat banyak hal tentang arti berbagi, toleransi, dan memperluas arti kekeluargaan sebenarnya.

    Saat jam menunjukkan pukul 08.30 sudah saatnya penyampaian konstitusi AD ART Imadiklus dan penutupan acara. Konstitusi Ad Art dibawakan oleh Mas Kiki Irafa PLS Unesa 2018 dan ditutup dengan sedikit forum diskusi. Setelah hampir pukul 10.00 penutupan acara dilakukan. Kami berfoto bersama, tamu undangan UNY dan UM dengan berat hati harus berpisah dan berpamitan dengan pihak Unesa yang sudah sangat hangat menyambut. Tetapi disetiap pertemuan pasti ada perpisahan, namun kami berharap bisa dipertemukan kembali selanjutnya.

    Kawan UM jadwal kereta nya pada jam 11.31 di stasiun Wonokromo Surabaya, oleh karena itu pukul 10 an mereka sudah harus bergegas pulang. Kemudian disisi lain kawan UNY jadwal keretanya pada pukul 14.18 di stasiun Wonokromo, tetapi mereka juga ikut meninggalkan tempat MWC NU pada pukul 10 karena akan diajak jalan-jalan sebentar oleh alumni nya yaitu mas Alberic. Dan akhirnya kami pun pergi meninggalkan MWC NU Menganti dengan sejuta pengalaman menyenangkan dalam hati masing-masing. Harapan kami jalinan silaturahmi ini tidak hanya berhenti sampai disini, kami berharap bisa bertemu lagi dengan lebih banyak delegasi dari kampus-kampus lain dalam acara dan kota berbeda. baca juga Kagiatan IMADIKLUS, Kesan dan Pesan Peserta IT 1 UNESA

    Mungkin itu cerita singkat nya IMADIKLUS TRAINING 1 UNESA, sampai jumpa lagi di cerita selanjutnya.

  • Pendidikan Luar Sekolah tidak kalah penting dengan Pendidikan Sekolah

    Pendidikan Luar Sekolah tidak kalah penting dengan Pendidikan Sekolah

    Insight PLS Menurut saya, Pendidikan Luar Sekolah tidak kalah penting dengan Pendidikan Sekolah ( formal ) dan sangat dibutuhkan sebagai solusi dari permasalahan – permasalahan pendidikan yang ada di masyarakat. Bahkan, pendidikan luar sekolah lebih dulu hadir daripada pendidikan formal, karena pendidikan luar sekolah mencakup pendidikan informal yang dilaksanakan di lngkungan keluarga sejak kita lahir dan pendidikan nonformal yang dilaksanakan di masyarakat.

    Kita tahu bahwa pada kenyataannya, ilmu atau materi pendidikan yang diajarkan di pendidikan formal sangat terbatas dan kebanyakan materi pembelajarannya bersifat akademis. Sehingga PLS hadir sebagai pengganti dan pelengkap pendidikan formal. Didalam pendidikan luar sekolah, melalui kegiatan pelatihan, kursus, PKBM, kita bisa mengembangkan potensi non-akademik kita.

    Salah satu permasalahan pendidikan masyarakat kita adalah masih banyak daerah – daerah terpencil di indonesia yang belum bisa terjamah oleh pendidikan formal, sehingga sudah mejadi tugas pendidikan luar sekolah untuk hadir dan mengadakan pendidikan disana.

    Dengan hadirnya PLS, semakin mempermudah masyarakat yang ingin belajar menambah wawasan dan keterampilan, karena dalam pendidikan luar sekolah tidak mengenal usia, dengan siapa kita belajar dan dimana kita belajar.

    Ditambah lagi dengan adanya program merdeka belajar di Universitas Negeri Malang yang memberikan hak belajar bagi mahasiswanya untuk belajar diluar program studi, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Jadi, kita bisa memperluas wawasan lagi dan memaksimalkan belajar kita. Bisa menjadi manusia indonesia masa depan yang berkarakter, memiliki moral yang baik dengan iman, taqwa, rendah hati, jujur dan kinerja yang baik. Memiliki kompetensi ( kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif ), dan memiliki literasi atau wawasan yang luas mengenai budaya, keuangan dan teknologi. Sehingga, kita sebagai mahasiswa pendidikan luar sekolah, ketika nanti kita turun langsung untuk melakukan pembangunan atau pemberdayaan di masyarakat, kita sudah siap dan dapat memberikan yang terbaik  untuk masyarakat.

    Saya sebagai mahasiswa PLS sangat bangga dan bersyukur karena bisa menjadi bagian di jurusan yang insyaallah akan bisa mengantarkan saya meraih cita – cita.

    Alasan unik mengambil jurusan PLS

    Karena keinginan saya untuk menjadi pengajar, namun dilingkup yang lebih luas, tidak hanya lingkup formal saja, tapi juga informal dan nonformal. Alasan lain saya adalah, saya ingin mengembangkan wawasan mengenai ilmu – ilmu untuk memahami permasalahan pendidikan di masyarakat. Sehingga nantinya setelah lulus saya bisa terjun langsung di masyarakat untuk turut andil dalam pembangunan masyarakat, khususnya dibidang pendidikan.

    Harapan setelah lulus dari PLS

    Harapan saya setelah lulus adalah bisa mendapat karir atau pekerjaan yang sesuai dengan passion saya, yaitu sebagai pengajar atau lain sebagainya, bisa mengamalkan atau mengimplementasikan ilmu – ilmu yang saya dapat selama kuliah dan bisa memberdayakan masyarakat, sehingga kehadiran saya bermanfaat untuk orang lain.

    Oleh : Resta naura ainaya husna

  • Pendidikan Luar Sekolah juga berperan penting dalam memajukan dan memberdayakan masyarakat

    Pendidikan Luar Sekolah juga berperan penting dalam memajukan dan memberdayakan masyarakat

    INSIGHT PLS Pendidikan Luar Sekolah merupakan pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar memiliki jenis keterampilan dan pengetahuan serta pengalaman yang dilaksanakan diluar jalur pendidikan formal. Pendidikan Luar Sekolah juga berperan penting dalam memajukan dan memberdayakan masyarakat. Pendidikan Luar Sekolah juga menjadi wadah aspirasi masyarakat dan sebagai aplikasi untuk menempuh pendidikan bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan di  sekolah formal.

    ALASAN UNIK MENGAMBIL JURUSAN PLS

    Alasan saya mengambil jurusan PLS ini berhubungan dengan sedikit pengalaman SMA saya jadi saya akan bercerita mengenai pengalaman saya tersebut.  Pada tahun 2018 saya lulus dari MTs dan melanjutkan jenjang pendidikan saya di salah satu SMA favorit di daerah saya. Saya memilih untuk mengambil jurusan bahasa pada saat itu. Saya menikmati masa-masa menempuh pendidikan di sekolah tersebut sampai pada akhirnya saya naik kelas 11. Hari-hari saya hanyalah untuk sekolah, pulang sekolah sudah sore hari, istirahat sebentar sudah malam, begitu terus setiap hari tidak ada produktifitas yang saya lakukan diluar sekolah.

    Setelah naik di kelas 11 saya merasa bosan dengan kehidupan sekolah saya, siklus harian yang hanya begitu-begitu saja. Saya juga merasa di sekolah saya hanya belajar mengenai mata pelajaran dan hal lain yang bersifat akademis. Bahkan di kelas 11 saya sudah mulai berpikir untuk menyudahi penempuhan ilmu saya di sekolah tersebut karena saya merasa tidak berkembang. Sempat tersirat di pikiran saya untuk pindah ke sekolah lain, namun saya juga berpikir apa di sekolah lain sudah tentu saya bisa mengembangkan bakat dan minat saya? akhirnya saya merundingkan permasalahan ini dengan kedua orang tua saya.

    Saya menjalani kelas 11 di sekolah tersebut dengan berat hati sampai pada akhirnya ujian semester 1. Setelah saya merundingkan dengan kkedua orang tua saya, akhirnya sampai pada keluarga besar saya. Di situ saya ditawari oleh tante dan om saya untuk pindah di Sekolah Non Formal yang kebetulan milik om saya. Saya sangat memikirkan untuk menerima tawaran tersebut mengingat saya sudah kelas 11 semester 2, sayang jika saya harus mutas ke sekolah lain  dan pindah jurusan karena saya pasti akan kesulitan mengikuti SNMPTN.

    Namun saya juga memikirkan perkembangan diri saya jika tetap di sekolah formal tersebut, saya akan tetap di zona nyaman dan tidak memiliki perkembangan sama sekali. Akhirnya dengan matang saya mengambil keputusan untuk pindah ke Sekolah Non Formal yang ditawarkan oleh tante dan om saya. Saya menjadi murid baru di sebuah lembaga pendidikan non formal di kota Malang yang biasa dikenal dengan sebutan ‘SEKOLAH DOLAN’. Pada lembaga tersebut ada 3 pilihan model pembelajaran, yaitu : Home Visit (tutor dating ke rumah peserta didik), Communitas Visit (peserta didik datang ke sekolah), dan Distance Learning (pembelajaran jarak jauh untuk peserta didik yang di luar kota, luar pulau, ataupun luar negeri).

    Karena saya tidak suka kesepian jadi saya memutuskan untuk mengambil Communitas Visit agar saya bisa bertemu dengan teman-teman baru di sekolah. Dan ya, saya bertemu dengan teman-teman baru dan juga cerita baru tentunya. Di sekolah baru say aini saya sangat banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan baru. Di sini juga banyak kegiatan di luar akademis yang tentunya sangat menarik diantaranya adalah membuat keramik, membatik, kelas memasak, barista, dan broadcasting. Saya memilih kelas memasak dan broadcasting.

    Di sekolah non formal ini saya bertemu dengan teman-teman baru yang luar biasa seperti atlet paralayang provinsi, dalang, pembalap, pebisnis muda, atlet karate nasional, dan masih banyak lagi yang tentunya mereka masih seumuran dengan saya pada saat itu, ya 17 tahun. Di sini saya belajar bahwa pendidikan itu tidak cukup ditempuh hanya melalui gedung sekolah saja tetapi juga diluar sekolah terutama di masyarakat. Namun, di daerah saya ini masyarakat masih sangat minim pengetahuannya mengenai pendidikan luar sekolah, itulah alasan saya mengapa saya memilih jurusan pendidikan luar sekolah ini karena saya ingin lebih membuka wawasan masyarakat bahwa pendidikan tidak hanya cukup ditempuh di sekolah formal saja.

    HARAPAN SETELAH LULUS DARI PLS

    Saya sangat berharap setelah lulus dari Pendidikan Luar Sekolah ini saya bisa merubah mindset masyarakat mengenai pandangan buruk mereka terhadap pendidikan luar sekolah seperti homeschooling dan PKBM. Saya juga sangat berharap untuk bisa memberdayakan masyarakat nantinya.

    Oleh : Alvia Zona Budiarti

  • PLS memiliki prospek kerja yang luas. Selain itu, PLS juga mencetak lulusan yang berkualitas dan sukses dengan jalan mereka sendiri

    PLS memiliki prospek kerja yang luas. Selain itu, PLS juga mencetak lulusan yang berkualitas dan sukses dengan jalan mereka sendiri

    Setelah dua hari mengikuti kegiatan Panah PLS INPART 2021 saya jadi lebih tahu bahwa PLS memiliki prospek kerja yang luas. Selain itu, PLS juga mencetak lulusan yang berkualitas dan sukses dengan jalan mereka sendiri. Sebelum mengikuti kegiatan ini, saya berpikir bahwa PLS adalah jurusan seperti yang lain. Saya terlalu terpaku dengan kata ‘pendidikan’ dalam nama pendidikan luar sekolah. Sebelum memilih jurusan ini untuk seleksi SNMPTN, saya mencari tahu tentang PLS di browser dan ternyata prospek kerja yang dimiliki tidak hanya seputar dunia pendidikan melainkan lebih berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Walau begitu saya belum terlalu memahami mengenai PLS. Setelah mengikuti beberapa webinar termasuk kegiatan ini, saya jadi lebih tahu bahwa ada lulusan PLS yang menjadi teller di bank, ataupun pekerjaan lain yang membutuhkan skill komunikasi yang baik. Termasuk dalam webinar kali ini. Salah satu pemateri yaitu Kak Rerry merupakan founder dari Breaker Creative. Sungguh tidak disangka bukan? Breaker Creative merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang multimedia serta melayani permintaan sebagai Event organizer. Saat salah satu peserta webinar bertanya apakah ilmu PLS digunakan pada pekerjaan ini, Kak Rerry menjawab iya. Beliau berkata bahwa ilmu PLS yang ia dapatkan selama berkuliah membuat beliau dapat memahami gestur tubuh serta ekspresi dari client saat tidak tertarik terhadap presentasinya. Dengan PLS juga beliau memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumennya dan membuat hasil kerjanya selalu memuaskan.

    Sebelum mengikuti kegiatan ini, saya bahkan tidak tahu bahwa jurusan PLS memiliki organisasi kemahasiswaan yang bergerak di tingkat nasional. Jujur saya terkejut mengetahui hal ini. Sebelumnya saya selalu minder saat ditanya saya kuliah di jurusan apa. Saya minder karena hanya segelintir orang yang tahu mengenai apa itu PLS. Namun setelah melihat testimoni alumni PLS UM, saya jadi bangga mengambil jurusan ini karena ternyata banyak sekali lulusan PLS yang sukses. Mereka berkata bahwa di jurusan ini kemampuan komunikasi mereka sangat terlatih karena di PLS lebih banyak dilakukan observasi yang melibatkan masyarakat. Hal tersebut memaksa orang yang sulit bersosialisasi untuk belajar agar dapat mengejar ketertinggalannya.

    Sebelumnya, saya sama sekali tidak memiliki keinginan untuk kuliah. Saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk berpikir lagi. Saya lelah sekolah selama 12 tahun. Saya sangat ingin bekerja dan orang tua hanya dapat mengiyakan keinginan saya. Namun semuanya berubah saat saya mendapatkan kesempatan untuk berkuliah tanpa melakukan tes. Ya, saya mendapat kesempatan untuk ikut seleksi SNMPTN. Saat itu saya sangat bimbang harus mengambil jurusan apa. Saya merasa tidak mampu untuk berkuliah tapi orang tua sangat berharap saya dapat kuliah. Orang tua saya berkata, “Kami tidak memiliki harta untuk diwariskan kepadamu. Kita orang miskin. Rumah saja hasil warisan. Ayah dan ibu hanya mampu mewariskan ilmu. Ayah dan ibu berharap kamu mengambil kesempatan ini dan manfaatkan sebaik mungkin karena kamu adalah harapan kami.” Kalimat mereka membuat saya memiliki semangat untuk kuliah. Saya mulai mencari PTN yang mau menerima nilai rapor saya yang pas pasan. 2 minggu saya memikirkan hal tersebut hingga pendamping PKH di desa saya menyarankan saya untuk mengambil jurusan ini.

    Saya mulai mencari tahu mengenai PLS di google, melihat peluang saya untuk masuk ke jurusan ini, mencari prospek kerja setelah lulus, bahkan saya mencari mata kuliah yang akan ditempuh di jurusan ini. Akhirnya saya memutuskan mengambil jurusan ini dalam seleksi SNMPTN saya. Hanya 1 jurusan yaitu PLS. Alasan lain mengapa saya mengambil jurusan ini adalah karena ibu saya ingin saya terjun ke dunia sosial seperti beliau. Beliau ingin saya mengabdikan diri untuk masyarakat yang kurang mampu. Selain itu beliau juga ingin kemampuan sosialisasi saya menjadi lebih terarah. Saya memiliki kemampuan berkomunikasi yang cukup baik namun saya bermasalah dalam hal kepercayaan diri. Itu yang ingin saya ubah. Alasan dari diri saya sendiri adalah saya ingin PLS lebih dikenal oleh orang banyak. Saya ingin menyadarkan mereka bahwa selama ini semua lembaga kursus, lembaga kepelatihan, berbagai macam seminar, dan program-program lain yang mereka dapatkan di luar bangku sekolah tersebut merupakan satuan dari pendidikan luar sekolah. Saya tahu keinginan saya terlalu remeh dan mungkin ada yang berkomentar ‘omong doang ih gaada bukti’, saya akan berusaha semampu saya untuk mewujudkan keinginan ibu saya, melaksanakan amanah dari pendamping PKH saya, serta melaksanakan keinginan saya sendiri.

    Saya berharap setelah saya lulus dari PLS, saya menjadi orang yang lebih berkualitas, memiliki daya saing, serta mendapatkan berbagai pengalaman yang akan menjadi bekal dalam menghadapi dunia kerja. Jujur saya tidak memiliki cita-cita dalam hal pekerjaan. Seperti ingin menjadi guru, menteri, atau yang lain. Saya tahu tuhan sudah memiliki jalan cerita untuk diri saya. Ibu saya berkata bahwa setelah lulus kuliah saya tidak harus bekerja sesuai ijazah yang saya miliki. Tidak perlu terpaku pada prospek yang tercantum di berbagai blog. Beliau menyuruh saya untuk memulai semua dari nol. Jadi harapan saya hanya itu. Tidak apa jika kalian mengatakan saya terlalu naif atau tidak niat kuliah atau apalah itu, saya akan menjalani sesuai keinginan saya tanpa ada tekanan dari pihak lain.

    Nama : Mariana Kusuma Dewi Kel/Offr : Kelompok B.F. Skinner/Offering A4B

  • Pendidikan di luar sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat

    Pendidikan di luar sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat

    Insight PLS Pendapat saya tentang PLS setelah mengikuti webinar tadi, Pendidikan di luar sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan di jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal), keberadaan pendidikan di luar sekolah juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak didapatkan dalam pendidikan formal.

    Pendidikan di luar sekolah sebagai pelengkap adalah pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di sekolah. Ada beberapa alasan mengapa materi pendidikan sekolah harus diselesaikan dalam PLS. Pertama, karena tidak semua yang dibutuhkan siswa dalam perkembangan fisik dan psikisnya dapat dituangkan dalam kurikulum sekolah.

    Dengan demikian, jalur PLS merupakan kendaraan yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kedua, ada kegiatan atau pengalaman belajar tertentu yang biasanya tidak diajarkan di sekolah. Misalnya prestasi olahraga, belajar bahasa asing di sekolah dasar, dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran tersebut, PLS adalah saluran yang tepat.

    Mengapa mereka membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tertentu selain pendidikan yang tidak diperoleh di sekolah. Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat, sehingga kurikulum sekolah sering tertinggal. Hal ini dapat dicapai dengan melakukannya melalui PLS.

    Oleh karena itu, para lulusan tersebut perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dunia kerja melalui PLS. Ketiga, proses belajar itu sendiri berlangsung seumur hidup. Meskipun telah menyelesaikan pendidikan sekolah hingga jenjang tertinggi, seseorang tetap perlu belajar untuk menjaga kehidupannya selaras dengan perkembangan dan tuntutan lingkungannya.

    Alasan unik mengambil jurusan PLS

    Alasan saya mengambil jurusan PLS, karena kesuksesan tidak selalu berangkat dari pendidikan formal. Banyak orang yang sukses karena keseriusan mereka mengenyam pendidikan non-formal.

    Saya ingin menjadi guru bagi mereka yang tidak mampu mengenyam pendidikan di bangku formal, karena bagi saya setiap orang wajib mendapatkan pendidikan. Menjadi guru adalah misi kemanusiaan, ketika saya mengambil jurusan ini banyak orang yang meremehkan saya tapi saya tidak peduli mereka tidak akan pernah mengerti alasan saya mengambil PLS,selain karena saya suka anak kecil PLS bisa membuat saya menjadi orang yang berguna.

    Bagi saya pendidikan tidak melulu di dapat di pendidikan formal,pendidikan bisa di dapat di mana saja, pendidikan yang saya dapat di luar pendidikan sekolah malah memberi pelajaran terbaik,tentang orang-orang yang tidak menyerah untuk mencari ilmu. PLS juga tidak dibatasi usia, jadi siapa saja bisa saya edukasi tentang pentingnya sebuah pendidikan untuk diri sendiri dan Negara.

    Saya juga ingin memberdayakan perempuan yang sering kali tidak boleh sekolah tinggi, saya ingin perempuan lebih bisa berpikir terbuka akan pentingnya sebuah pendidikan, saya kira itu alasan kenapa saya mengambil PLS.

    Harapan setelah lulus dari jurusan PLS
    Harapan saya setelah lulus dari PLS saya ingin mendirikan sangar belajar bagi orang-orang yang tinggal di daerah terpencil,pedesaan, anak jalanan dan didaerah lainnya yang membutuhkan pendidikan yang layak. Saya ingin membantu dan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang buta huruf, saya juga ingin menjadi pemilik ataupun pegawai di dinas Pendidikan dalam bidang PLS, serta ingin membuat orang tua saya bangga dan dapat mewujudkan semua keinginan saya yang belum tercapai.

    Mengentaskan penderitaan masyarakat dari kebodohan merupakan harapan terbesarku, aku ingin hidup ditengah masyarakat yang telah memperoleh kesetaraan pendidikan dari sabang sampai merauke sekalipun.

    Oleh  : MARIA ULFA  PLS UM 2021

  • Tak banyak orang tau, Apa itu Pendidikan Luar Sekolah?

    Tak banyak orang tau, Apa itu Pendidikan Luar Sekolah?

    Insight PLS Tina seorang gadis kecil yang tinggal di dusun terpencil dari Desa Uren, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Seharusnya sekarang dia duduk di bangku Sekolah Dasar namun keadaan tidak memungkinkan untuk bisa mendapatkan haknya sebagai seorang murid SD di sekolah formal layaknya teman sepantarannya di kota-kota besar karena tidak ada sekolah formal di daerahnya. Sungguh memprihatinkan memang. Suatu hari datanglah rombongan relawan dari kota untuk mengabdi. Tina ditanya apa cita-citanya kelak. Dengan semangat dan matanya yang berbinar-binar dia menjawab dengan lantang “Aku ingin jadi dokter!”.

    Tak banyak orang tau, “Apa itu Pendidikan Luar Sekolah?”.

    Tidak sedikit mahasiswa yang masuk jurusan ini juga  mengaku mencari jalan aman karena peluang. Dan ada juga beberapa mahasiswanya yang malu karena jurusannya tidak terkenal, ataupun tidak menjadi favorit oleh mayoritas masyarakat. Bukankah justru itu di atas rata-rata, ya? Jika mereka berbondong-bondong masuk ke kedokteran, bukankah itu hal biasa yang dimimpikan banyak orang? Ya memang sih semua cita-cita bagus asal membawa kebermanfaatan. Menjadi dokter juga harus belajar, mempersiapkan untuk bisa matang. Lalu bagaimana cara menopang proses belajar agar dapat mengantarkan anak ke gerbang masa depan apabila tidak ada pendidikan formal di daerahnya? Tentu jawabannya tak lain dan tak bukan lewat jalur pendidikan luar sekolah. Memberikan hak kepada anak-anak untuk tetap belajar menggapai masa depan yang gemilang.

    Alasan Unik Mengambil Jurusan Pls

    Setiap orang punya mimpi. Setiap orang punya visi dan misi dalam hidupnya masing-masing. Seperti saya. Mimpi tidak melulu tentang mau jadi apa. Pun bisa visi dan misimu apa ? Memilih Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, merupakan langkah awal untuk bagaimana cara saya untuk mengeksekusi mimpi-mimpi saya. Kalau kata Alffy Rev, jadilah pemimpi yang bertanggung jawab. Of course, I agree with him.

    Tanah Surga Katanya, film yang disutradarai oleh Herwin Novianto, rilis pada bulan Agustus 2012 ini mampu mengulik hati kecil saya untuk harus melakukan sesuatu untuk mereka. Seperti panggilan jiwa yang selalu menghantui, mungkin sampai saya mampu melakukan perubahan. Paling tidak untuk anak-anak seperti yang di ceritakan pada film tersebut. Semuanya tentu karena saya sangat cinta bangsa Indonesia. Sebagaimana dalam film tersebut diceritakan anak-anak kecil yang lebih mengenal dan melekat dengan Negara Malaysia ketimbang dengan negarannya sendiri. Dilihat dari bagaimana asumsi mereka ketika melihat mata uang rupiah merupakan mata uang palsu. Asing dengan lagu kebangsaan Indonesia, bendera pusaka Indonesia, dan lain sebagainya. Bukankan itu cukup jadi alasan untuk terjun mengabdikan diri pada masyarakat? Saya pernah membaca sebuah ungkapan bijak yang intinya, bilamana pendidikan tak mampu merangkul masyarakat yang memegang padi dan cangkul, lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.

    Harapan Setelah Lulus Pls

    Seperti halnya alasan saya dalam memilih jurusan PLS yakni sukses mengeksekusi mimpi-mimpi saya. Bertanggung jawab karena saya telah berani memimpikannya.

    Oleh : MIFTAHUR ROHMAH  PLS UM 2021

  • URGENSI PENDIDIKAN NON FORMAL DI MASA PANDEMI

    URGENSI PENDIDIKAN NON FORMAL DI MASA PANDEMI

    URGENSI PENDIDIKAN NON FORMAL DI MASA PANDEMI

    Masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu pendidikan non formal. Dan kebanyakan orang mengetahui bahwa pendidikan non formal itu hanya sebatas lembaga bimbingan belajar atau sering disebut LBB. Nah, kali ini penulis akan menjelaskan apa itu pendidikan non formal sebenarnya.

    Menurut Langeveld (1971: 5) menjalaskan bahwa pendidikan itu sendiri meruakan setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak sehingga dapat membantu anak tersebut untuk menjalankan tugasnya sendiri. Sedangkan untuk pengertian, tujuan dan tujuan pendidikan yang ada di Indonesia dirumuskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 dan 3 bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses oembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.”  (sulfemi, 2018).

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal dan sebagai penunjang, pelengkap ataupun pengganti dari adanya pendidikan formal. Dan bagaimana peran pendidikan non formal tersebut terhadap masyarakat terutama di masa pendemi ini. Di masa pandemi ini sangat mempengaruhi semua aktivitas kehidupan manusia terutama untuk pendidikan. Sehingga beberapa negara harus memutuskan untuk menutup sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, sebagai upaya untuk mencegahh penyebaran covid-19.

    Lembaga Pendidikan mengalami dampak dari Pandemi Covid-19 baik pendidikan Formal maupun non formal. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap bertahannya suatu lembaga termasuk lembaga pedidikan non formal dalam mempertahankan eksistensinya dalam bertahan dimasa yang sulit seperti sekarang ini.

    Program Pendidikan  nonformal juga memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan program lain dalam pembangunan. Akan tetapi banyak fakta yang menunjukkan bahwa, sebagai pendekatan dari sebuah pembangunan, pendidikan nonformal memiliki fungsi untuk mengembangkan SDM sebagai pelaku utama dalam sektor pembangunan dan dikembangkan melalui kegiatan pendidikan yang relevan dengan pembangunan.

    Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dilakukan diluar sekolah yang berpotensi membantu dan menggantikan pendidikan formal dalam aspek tertentu (Pendidikan dasar atau keterampilan khusus nonforma). Konsep tersebut mencakup perkembangan yang direspon indonesia secara praktis dalam konsep pendidikan nonformal didunia yang diantaranya adalah konsep Pendidikan Masyarakkat, Pendidikan Sosial, Pendidikan Luar Sekolah, Dan pendidikan Nonformal. Adapun jenis pendidikan lain (yoyon suryono,2008; yoko arai, 2009; santoso, 1956)yaitu:

    1. Pendidikan dasar (fundamental education),
    2. Pendidikan masyarakat (mass education),
    3. Pendidikan orang dewasa (adult education),
    4. Pendidikan perluasan (extension education),
    5. Pendidikan pascasekolah (recurrent education)
    6. Pendidikan berkelanjutan (continuing education)

    Pendidikan non formal diselenggarakan dari berbagai satuan yang meliputi:

    1. Lembaga kursus
    2. Lembaga pelatihan
    3. Kelompok belajar
    4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
    5. Majelis taklim, dll.

    Hambatan dan Tantangan Eksistensi Pendidikan Nonformal

    Kondisi pandemic sekarang ini juga memiliki hambatan bagi pegiat Pendidikan Nonformal mulai dari tantangan struktural,kultural,finansial,individual,sosial-etika,konflik sosial dan kondisi lingkungan. Namun,kondidi pandemic ini selain memiliki tantangan tapi juga bisa menjadi peluang untuk membangkitkan dunia pendidikan sebagai pelengkap dan pengganti  pendidikan formal yang kosong dikarenakan kebijakan dari pemerintah.  (pranoto, wahida, & kurniadi, 2021).

    Referensi :

    pranoto, s. a., wahida, a., & kurniadi, e. (2021). pernana manajemen pengelolaan pendidikan non formal untuk mempertahankan eksisitensi pada masa pendemi covid-19. prosifing seminar nasional desain dan arsitektur, 376-378.

    sulfemi, w. b. (2018). modul manajeman pendidikan nonformal. 1-2.

    Nama kelompok :

    1. Refina Rian Putri Wijoyo
    2. Siti ‘Aisyah
    3. Sherly Purnama F.