Pengembangan Keputusan Subjektif dan Objektif

TOTAL QUALITY MANAGEMEN (TQM)

Pengembangan Keputusan Subjektif dan Objektif

 

Pendekatan yang digunakan manager TQM mengandung du karakteristik yaitu objektif dan subjektif, tapi sasarannya adalah meminimumkan subjektifitas dan memaksimumkan objektifitas.   Dengan demikian pendekatan yang baik dan sesuai dalam menghasilkan keputusan berkualitas adalah menggunakan pendekatan objektif.

  1. Pengambilan keputusan objektif

Pendekatan objektif bersifat logis dan sistematis. Pendekatan ini dilakukan langkah demi langkah (step by step). Asumsi dalam pendekatan ini :

¨               Manajer memiliki waktu untuk mengikuti setiap langkah dalam proses pengambilan keputusan secara sistematis.

¨               Tersedia informasi lengkap dan akurat

¨               Manajer memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan yang dianggap baik.

  1. Pengambilan keputusan subjektif

Pengambilan keputusan subjekti didasarkan pada intuisi, pengalaman, dan informasi yang tidak lengkap. Asumsi dalam pendekatan ini adalah bahwa pengambilan keputusan berada dibawah tekanan, terbatas waktunya, dan beroperasi dengan informasi yang terbatas. Sasaran pengambilan keputusan subjektif adalah mengambil keputusan terbaik dalam keadaan yang serba terbatas.

Metode Pemecahan dan Pencegahan Timbulnya Masalah

Masalah adalah setiap situasi dimana apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapakan. Pemecahan masalah dalam konteks TQM lebih meningkatkan perbaikan berkesinambungan dilingkungan kerja sehingga dapat mencegah timbulnya masalah. Dalam hal ini ada dua model untuk pemecahan masalah yang sekaligus mengarah pada perbaikan yang berkesinambungan. Dua model tersebut yaitu :

Download dan baca selangkapnya   [download id=”102″]

Kiriman tulisan   oleh Fendik Universitas Negeri Malang (UM)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *