PERANAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
DALAM UPAYA MENGURANGI PENGANGGURAN
DI INDONESIA
Oleh :
AULIA INNEKE PUSPITA
PLS UM
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi ini, sudah menjadi hal yang tidak asing ketika kita mendengar kata “pengangguran”, sering kita mendengar keluhan dari orang yang tidak mendapat atau mempunyai pekerjaan. Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.
Sehingga dibutuhkan suatu kreatifitas dari masyarakat saat ini agar terhindar dari pengangguran, hal yang pasti bisa dilakukan adalah berwirausaha. Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah bergeser karena masyarakat yang tidak berbakat dan semua orang bisa melakukannya. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. [1]
Setiap tahun jumlah pengangguran kian menumpuk. Sebenarnya mereka termasuk kelompok usia yang konsumtif dan belum produktif. Hal itu tentu akan menghambat pertumbuhan karena pertambahan pendapatan sebagian besar akan habis dikonsumsi oleh orang yang masih menganggur atau belum bekerja. Jika hal itu dibiarkan terus-menerus jumlah pengagguran semakin besar dan pada suatu saat dapat menjadi bumerang dalam pembangunan. Hal semacam itu tentu tidak kita inginkan.
Di dalam mengurangi jumlah pengangguran terlepas dari kualitasnya yang rendah, minimal para pengangguran tersebut harus diberi lapangan pekerjaan sesuai dengan masing-masing bidang. Dengan demikian, status pengangguran yang tadinya merupakan manusia yang konsumtif, akan bergeser menjadi manusia yang produktif. Hal itu akan mempunyai dampak yang sangat positif bagi pembangunan yaitu:
- Akan mengurangi beban ketergantungan (dependency ratio);
- Meningkatkan pendapatan atau kesejah teraan masyarakat.
Penganggur tersebut pada umumnya bukan tidak mau bekerja, melainkan sulit mendapatkan pekerjaan.[2]
Mengingat pentingnya masalah tersebut kiranya perlu diadakan cara penanggulangan terutama dalam mengurangi jumlah pengangguran. Pemecahan masalah ini cukup mudah yaitu asal diberikan pekerjaan selesailah masalah pengangguran tersebut. Akan tetapi di dalam pelaksanaannya tidaklah semudah itu. Untuk membuka lapangan pekerjaan baru memerlukan dana yang cukup besar, selain dana perlu diberikan pelatihan kewirausahaan pada pengangguran agar para pengangguran mempunyai modal keterampilan dalam dunia kerja yang akan digeluti.
Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga setiap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan (entrepreneur). Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Tugas dari wirausaha sangat banyak, antara lain tugas mengambil keputusan, kepemimpinan teknis, dan kepemimpinan, oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana, salah satunya pendidikan.[3]
PERAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DALAM UPAYA MENGURANGI PENGANGGURAN DI INDONESIA (244.6 KiB, 1,056 hits)
[/wp-like-locker]