Pengertian Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah memiliki peran dasar sebagai penambah, pelengkap dan pengganti pendidikan sekolah PLS atau kepanjangan dari Pendidikan Luar Sekolah* adalah kegiatan Pendidikan Terstruktur dan Terorganisir yang diselenggarakan diluar sistem persekolahan yang mapan. Pendidikan Luar Sekolah Mencangkup 2 jenis Pendidikan yakni Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal. Pendidikan Luar Sekolah dapat difungsikan sebagai Suplement, Komplement, dan Subsitusi dari Pendidikan Sekolah.
Beberapa universitas di Indonesia terdapat program studi pendidikan luar sekolah. Namun banyak masyarakat yang belum mengetahui apa pendidikan luar sekolah itu. Lalu apa saja prospek kerja lulusan pendidikan luar sekolah itu. Disini saya akan menjelaskan tentang pendidikan luar sekolah dan peluang kerjanya. PHILIPS H. COMBS, mengungkapkan bahwa pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan diluar sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan bagiandari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik dalam rangka tujuan-tujuan belajar.
Pendidikan luar sekolah atau dikenal juga pendidikan non formal merupakan kegiatan pendidikan diluar sistem formal, membantu masyarakat baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua untuk belajar. Dengan adanya pendidikan luar sekolah ini diharapkan memperoleh pendidik yang mampu menciptakan kemajuan bangsa dengan mendidik masyarakat yang terbatas akan ilmu pengetahuan. Dan dengan adanya pendidikan non formal diharapkan dapat melahirkan orang-orang yang cerdas, berwawasan luas dan kreatif.
Ada tiga dasar pijakan bagi PLS sehingga memperoleh legitimasi dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yaitu : UUD 1945, UU RI No. 2 tahun 1989 dan Peraturan Pemerintah RI No. 73 Tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah. Ketiga pasl tersebut mempunyai inti bahwa PLS adalah kumpulan individu yang memiliki ikatan satu sama lain untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah dalam rangka mencapai tujuan belajar. Adapun bentuk-bentuk satuan PLS, sebagaimana diundangkan didalam UUSPN tahun 1989 pasal 9:3 meliputi pendidikan keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan sejenis
Program studi pendidikan luar sekolah terbentuk karena beberapa alasan. Di Indonesia masih banyak masyarakat yang kurang akan pengetahuan karena tidak mengenyam pendidikan. Tentunya ada faktor yang mendasari mengapa bisa mereka tidak melanjutkan pendidikannya. Faktor yang paling umum adalah keterbetasan ekonomi. Faktor ekonomi di kalangan masyarakat kurang mampu tentu menjadi pengahambat untuk mereka ingin melanjutkan pendidikan. Alhasil mereka bekerja apa adanya dengan pendidikan yang terbatas. Bahkan ada juga yang masih menganggur. Hal ini yang menjadi tugas pendidik dari pendidikan luar sekolah. Dapat mendidik dan membantu mereka untuk belajar. Tidak hanya anak-anak, namun orang tua yang buta huruf pun juga harus ikut belajar. Disini lah pendidikan luar sekolah berperan penting.
Di Indonesia kini marak kasus anak putus sekolah. Ada berbagai hal yang melatarbelakangi kasus tersebut seperti kurang perhatian orang tua, lingkungan, dan teman. Pendidik dari pendidikan luar sekolah dapat ambil peran disini. Membantu mereka yang putus sekolah untuk kembali melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya kelompok belajar paket A untuk Sekolah Dasar, paket B untuk Sekolah Menengah Pertama dan paket C untuk Sekolah Menengah Atas. Lulusan pendidikan luar sekolah dapat menjadi pendidik atau guru dalam kasus ini.
Banyak di temui saat ini di Indonesia lembaga bimbingan belajar (Bimbel) dan Home Schooling. Karena kesibukan atau faktor lain, orang kemudian mengambil keputusan untuk berhenti di sekolah formal dan melanjutkan pendidikan dengan Home Schooling. Home schooling, Bimbel, dan les privat merupakan peluang kerja juga untuk lulusan pendidikan luar sekolah.
Pemberdayaan perempuan, pelatihan kursus dan lembaga bimbingan lainnya adalah prospek kerja yang baik untuk lulusan pendidikan luar sekolah karena sudah sesuai dengan apa yang dipelajari. Mulai dari anak-anak dan lansia pun akan diajarkan di program studi pendidikan luar sekolah ini. Lulusan pendidikan luar sekolah juga dapat bekerja di instansi pemerintah nantinya, jadi tidak usah khawatir atau salah jurusan jika mengambil program studi pendidikan luar sekolah.
Dengan adanya pendidikan luar sekolah ini kita diajarkan untuk mengabdi dan mengayomi masyarakat. Mahasiswa/mahasiswi pendidikan luar sekolah tentu akan memiliki jiwa solidaritas dan jiwa sosial yang tinggi. Dan menjadi orang yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar menjadi kebanggaan tersendiri.
Banyak orang sukses dari jurusan pendidikan luar sekolah. Dengan usaha dan kegigihan setiap orang pasti akan berhasil. Ada yang bekerja sebagai PNS, ada yang mendirikan sekolah, sanggar, tempat kursus, kelas bimbingan belajar, dan lain sebagainya. Nah.. sekarang sudah ada gambaran kan seperti apa pendidikan luar sekolah dan prospek kerjanya? Jadi jangan khawatir dan tidak perlu takut atau gengsi untuk memilih program studi pendidikan luar sekolah.
*saat ini jurusan pendidikan luar sekolah, di berbagi perguruan tinggi negeri ada yang berganti , pendidikan non formal dan pendidikan masyarakat