• Pendataan
  • Team Lej
  • Alamat Jurnal
Minggu, September 7, 2025
IMADIKLUS
Advertisement
  • DepanDepan
    • Alamat Jurnal
      • Team Lej
    • Video
    • Contact
    • GALLERY IMADIKLUS
    • Upload Imadiklus
    • E-Modul
  • Tentang
  • Artikel dan Opini
    • All
    • Curhat
    • PLS UM
    Jurnal vs Artikel: Perbedaan, Ciri, dan Contoh Lengkap

    Jurnal vs Artikel: Perbedaan, Ciri, dan Contoh Lengkap

    Mengoptimalkan Pendidikan Non-Formal untuk Pengembangan Karir

    Mengoptimalkan Pendidikan Non-Formal untuk Pengembangan Karir

    Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran Berdiferensiasi pada Tutor Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Satuan Pendidikan Nonformal Kabupaten Karawang

    Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran Berdiferensiasi pada Tutor Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Satuan Pendidikan Nonformal Kabupaten Karawang

    OPINI EVALUASI PROGRAM PLS DESA VOKASI DI BIDANG LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

    OPINI EVALUASI PROGRAM PLS DESA VOKASI DI BIDANG LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

    MENGHINDARI MISKOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERGAULAN SEHAT BAGI PEREMPUAN

    MENGHINDARI MISKOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERGAULAN SEHAT BAGI PEREMPUAN

    MENCIPTAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

    MENCIPTAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

    Opini evaluasi program sosialisasi “Cegah Kekerasan dan Pelecehan dengan Sosialisasi Perlindungan Perempuan”

    Opini evaluasi program sosialisasi “Cegah Kekerasan dan Pelecehan dengan Sosialisasi Perlindungan Perempuan”

    Opini Patalogi sosial "Stop bullying di lingkungan sekolah"

    Opini Patalogi sosial “Stop bullying di lingkungan sekolah”

    Tingkatkan Skill Remaja Perempuan Desa Pajaten, Tim PPK Ormawa Himapenmas Unsika Tahun 2023 Menyelenggarakan Pelatihan Desain

    Tingkatkan Skill Remaja Perempuan Desa Pajaten, Tim PPK Ormawa Himapenmas Unsika Tahun 2023 Menyelenggarakan Pelatihan Desain

    • Pendidikan Luar Sekolah
    • Pendidikan masyarakat
    • Pendidikan nonformal
    • Berita Utama
    • Berita PLS
    • Harapan PLS
    • ACUAN
    • Curhat
    • PLS UM
    • Campur
    • CPNS
    • Kebudayaan
    • Kegiatan Kampus
    • Kenal Lebih Dekat
    • Kisah Sukses
    • Life Skills
    • LOWONGAN
    • Pemanfaatan TIK
    • Prestasi Mahasiswa PLS
    • Tugas Kuliah
    • Uncategorized
  • Posting Artikel
    • Log In
No Result
View All Result
  • DepanDepan
    • Alamat Jurnal
      • Team Lej
    • Video
    • Contact
    • GALLERY IMADIKLUS
    • Upload Imadiklus
    • E-Modul
  • Tentang
  • Artikel dan Opini
    • All
    • Curhat
    • PLS UM
    Jurnal vs Artikel: Perbedaan, Ciri, dan Contoh Lengkap

    Jurnal vs Artikel: Perbedaan, Ciri, dan Contoh Lengkap

    Mengoptimalkan Pendidikan Non-Formal untuk Pengembangan Karir

    Mengoptimalkan Pendidikan Non-Formal untuk Pengembangan Karir

    Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran Berdiferensiasi pada Tutor Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Satuan Pendidikan Nonformal Kabupaten Karawang

    Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran Berdiferensiasi pada Tutor Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Satuan Pendidikan Nonformal Kabupaten Karawang

    OPINI EVALUASI PROGRAM PLS DESA VOKASI DI BIDANG LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

    OPINI EVALUASI PROGRAM PLS DESA VOKASI DI BIDANG LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

    MENGHINDARI MISKOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERGAULAN SEHAT BAGI PEREMPUAN

    MENGHINDARI MISKOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERGAULAN SEHAT BAGI PEREMPUAN

    MENCIPTAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

    MENCIPTAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

    Opini evaluasi program sosialisasi “Cegah Kekerasan dan Pelecehan dengan Sosialisasi Perlindungan Perempuan”

    Opini evaluasi program sosialisasi “Cegah Kekerasan dan Pelecehan dengan Sosialisasi Perlindungan Perempuan”

    Opini Patalogi sosial "Stop bullying di lingkungan sekolah"

    Opini Patalogi sosial “Stop bullying di lingkungan sekolah”

    Tingkatkan Skill Remaja Perempuan Desa Pajaten, Tim PPK Ormawa Himapenmas Unsika Tahun 2023 Menyelenggarakan Pelatihan Desain

    Tingkatkan Skill Remaja Perempuan Desa Pajaten, Tim PPK Ormawa Himapenmas Unsika Tahun 2023 Menyelenggarakan Pelatihan Desain

    • Pendidikan Luar Sekolah
    • Pendidikan masyarakat
    • Pendidikan nonformal
    • Berita Utama
    • Berita PLS
    • Harapan PLS
    • ACUAN
    • Curhat
    • PLS UM
    • Campur
    • CPNS
    • Kebudayaan
    • Kegiatan Kampus
    • Kenal Lebih Dekat
    • Kisah Sukses
    • Life Skills
    • LOWONGAN
    • Pemanfaatan TIK
    • Prestasi Mahasiswa PLS
    • Tugas Kuliah
    • Uncategorized
  • Posting Artikel
    • Log In
No Result
View All Result
IMADIKLUS
No Result
View All Result
Home Berita PLS

Pengertian Program Pendidikan Kesetaraan

admin imadiklus by admin imadiklus
30 Juli 2017
in Berita PLS
0
Pengertian Program Pendidikan Kesetaraan
0
SHARES
348
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pengertian Program Pendidikan Kesetaraan

Pengertian Kesetaraan

Pendidikan kesetaraan merupakan pintu masuk bagi praktisi homeschooling yang ingin mengintegrasikan pendidikan anak-anaknya dengan sistem pendidikan nasional yang diterapkan di Indonesia.

Pendidikan kesetaraan meliputi program Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Definisi setara adalah “sepadan dalam civil effect, ukuran, pengaruh, fungsi, dan kedudukan.”

Ketentuan mengenai kesetaraan ini diatur dakan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26, ayat (6):[sociallocker]

“Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.”

Paket-paket pendidikan kesetaraan dirancang untuk peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, dan warga masyarakat lain yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan tiga pilar kebijakan Pembangunan  Pendidikan  beserta  indikator kinerja kuncinya.  Ketigapilar kebijakan tersebut adalah:

  1. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan,
  2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan
  3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

Untuk perluasan akses pendidikan non-formal kesetaraan, pemerintah telah  membentuk   Direktorat  Pendidikan  Kesetaraan   yang  tadinya berupa   sub – direktorat   pada    Direktorat   Pendidikan   Masyarakat, dikukuhkan  melalui Program pendidikan  kesetaraan  telah  berperan penting dan sangat signifikan dalam   memberikan  layanan  pendidikan  bagi   mereka   yang  putus sekolah,  anak-anak   yang   kurang   mampu,  anak-anak   dari   etnis minoritas,  anak-anak  di  daerah   terpencil,  anak-anak  jalanan,  dan peserta didik dewasa.

a. Pengertian Dasar

  • Pendidikan Kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/IMTs, dan Paket C setara SMA/MA dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik.
  • Hasil pendidikan nonformal dapat sihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan (UU No 20/2003 Sisdiknas Psl 26 Ayat (6).
  • Setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B, atau Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang setara dengan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja

b. Tujuan Pendidikan Kesetaraan

  • Memperluas akses Pendidikan Dasar 9 tahun melalui jalur Pendidikan Non formal Progam Paket A dan Paket B.
  • Memperluas akses Pendidikan Menengah melalui jalur Pendidikan Nonformal Progam Paket C.
  • Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing Pendidikan Kesetaraan program Paket A, B dan C.
  • Menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik terhadap penyelenggaraan dan lulusan Pendidikan Kesetaraan.

c. Standar Kompetensi

  • Standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai sama, perbedaannya pada proses pembelajaran yang menekankan pada kemampuan belajar mandiri setara memberikan akan pengakuan terhadap pengetahuan dan kecakapan hidup yang diperoleh seseorang baik secara secara mandiri atau pun dari nara sumber lain melalui sistem tes pengakuan (tes penempatan).
  • Kecerdasan lain disamping kecerdasan logika- matematika (cerdas bahasa,cerdas alam, cerdas musik, cerdas ruang/gambar, cerdas kinestetika, cerdas intrapersonal) dapat dihargai.

d. Sasaran Pendidikan Kesetaraan

  1. Kelompok masyarakat usia 15 – 44 yang belum tuntas wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
  2. Kelompok masyarakat yang membentuk komunitas belajar sendiri dengan flexi learning seperti komunitas sekolah rumah atau komunitas e- learning.
  3. Penduduk yang terkendala ke jalur formal karena berbagai hal berikut:
  • Potensi khusus seperti pemusik, atlet, pelukis dll,
  • Waktu seperti pengrajin, buruh, dan pekerja lainnya,
  • Geografi seperti etnik minoritas, suku terasing dan terisolir,
  • Ekonomi seperti penduduk miskin dari kalangan petani, nelayan, penduduk kumuh dan miskin perkotaan, pekerja rumah tangga, dan tenaga kerja wanita,
  • Keyakinan seperti warga pondok pesantren yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah), bermasalah sosial/hukum seperti anak jalanan, korban Napza, dan anak Lapas.

e. Sasaran Pencapaian

  • Sasaran utama pendidikan kesetaraan adalah peserta didik putus sekolah 3 tahun di atas usia sekolah.
  • Sebagian usia sekolah sebagai layanan khusus bila akses terhadap sekolah formal tidak ada.

f. Karakteristik Sasaran Pendidikan Kesetaraan

Kelompok Usia  15 – 44 tahun, yang terdiri dari dua kelompok :

  1. Kelompok usia 13-15 tahun (3 tahun di atas usia SD/MI) terdapat 583.487 orang putus SD/MI, dan 1,6 juta lebih yang tidak sekolah SD/MI.
  2. Kelompok  usia  16-18  tahun  terdapat 871.875 orang putus SMP/MTs, dan 2,3 juta lebih yang lulus SD/MI tetapi tidak melanjutkan ke SMP/MTs.

g. Tempat Belajar

Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di berbagai tempat yang sudah ada baik milik pemerintah, masyarakat maupun pribadi, seperti Pusat Pelatihan, balai desa, tempat peribadatan, gedung sekolah, rumah penduduk dan tempat-tempat lainnya yang layak. Sementara penyelenggaraan dilakukan oleh satuan-satuan PNF (Pendidikan Non Formal) seperti:

Pusat kegiatan Belajar Masyakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kelompok Belajar, Organisasi keagamaan, Pusat Majelis Taklim, Sekolah Minggu, Pondok Pesantren, Organisasi sosial Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan badan hukum dan usaha, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Diklat di departemen-departemen lain.

h. Kualifikasi Akademik

  • Pendidikan minimal SPG/SGO/Diploma II dan yang sederajat untuk Paket A dan Paket B, dan Diploma III untuk Paket C.
  • Guru SD/MI untuk Paket A, guru SMP/MTs untuk Paket B dan guru SMA/M Aliyah untuk Paket C.
  • Tenaga lapangan Dikmas untuk latar belakang jurusan pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran.
  • Kyai, ustadz di pondok pesantren dan tokoh masyarakat dengan kompetensi yang sesuai dengan pelajaran yang berkaitan.
  • Nara Sumber Teknis (NST)dengan kompetensi/kualifikasi sesuai dengan mata pelajaran keterampilan yang diampunya, seperti penyuluh pertanian atau kelompok tani nelayan andalan (KTNA)

i. Peserta Didik

PAKET A:

  • Belum menempuh pendidikan di SD, dengan prioritas kelompok usia 15-44 tahun.
  • Putus sekolah dasar,
  • Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
  • Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)

PAKET B:[/sociallocker]

  • Lulus Paket A/ SD/MI, belum menempuh pendidikan di SMP/MTs dengan prioritas kelompok usia 15-44 tahun.
  • Putus SMP/MTs,
  • Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
  • Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)

PAKET C:

  • Lulus Paket B/SMP/MTs,
  • Putus SMA/M.A, SMK/MAK,
  • Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
  • Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)
Previous Post

PENDIDIKAN NON FORMAL (PLS) DAN PENTINGNYA PENDIDIKAN SEJAK USIA DINI

Next Post

Pendidikan Luar Sekolah ku Sayang, PLS-ku Malang

admin imadiklus

admin imadiklus

telegram @tanpatinta

Next Post
Pendidikan Luar Sekolah ku Sayang, PLS-ku Malang

Pendidikan Luar Sekolah ku Sayang, PLS-ku Malang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Download Buku E-Modul Kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C

Download Buku E-Modul Kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C

7 September 2022
Kumpulan Gema Takbir (Free Download Mp3)

Kumpulan Gema Takbir (Free Download Mp3)

28 Maret 2023

ASAS-ASAS PENDIDIKAN

15 Januari 2013
Apa sih jurusan Pendidikan Masyarakat

Apa sih jurusan Pendidikan Masyarakat

24 Mei 2022
Temu ALUMNI Jurusan PLS Universitas Negeri Malang ANGKATAN 1964-2014

Pendidikan Nonformal – PNF

118
Ijasah Sarjana Pendidikan Luar Sekolah dikeluhkan di Cianjur

Ijasah Sarjana Pendidikan Luar Sekolah dikeluhkan di Cianjur

95
BELAJAR TANPA SEKOLAH

BELAJAR TANPA SEKOLAH

86
Mahasiswa Unnes Temui Dirjen PNFI

Mahasiswa Unnes Temui Dirjen PNFI

74
Jenis dan Program Pendidikan Luar Sekolah

Jenis dan Program Pendidikan Luar Sekolah

28 Mei 2025
Memahami Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Indonesia

Memahami Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Indonesia

6 Juli 2025
Imadiklus Training 1 UNESA: Cetak Pemimpin Mahasiswa Unggul

Imadiklus Training 1 UNESA: Cetak Pemimpin Mahasiswa Unggul

21 Mei 2025
Pendidikan Luar Sekolah: Membuka Peluang Belajar untuk Semua

Pendidikan Luar Sekolah: Membuka Peluang Belajar untuk Semua

18 Mei 2025

Recent News

Jenis dan Program Pendidikan Luar Sekolah

Jenis dan Program Pendidikan Luar Sekolah

28 Mei 2025
46
Memahami Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Indonesia

Memahami Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Indonesia

6 Juli 2025
18
Imadiklus Training 1 UNESA: Cetak Pemimpin Mahasiswa Unggul

Imadiklus Training 1 UNESA: Cetak Pemimpin Mahasiswa Unggul

21 Mei 2025
7
Pendidikan Luar Sekolah: Membuka Peluang Belajar untuk Semua

Pendidikan Luar Sekolah: Membuka Peluang Belajar untuk Semua

18 Mei 2025
9
IMADIKLUS

© 2025 by pembuatweb.com

Navigate Site

  • Hubungi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan ketentuan
  • Disclaimer
  • Tentang
  • Team Lej

Follow Us

No Result
View All Result
  • Depan
    • Alamat Jurnal
      • Team Lej
    • Video
    • Contact
    • GALLERY IMADIKLUS
    • Upload Imadiklus
    • E-Modul
  • Tentang
  • Artikel dan Opini
    • Pendidikan Luar Sekolah
    • Pendidikan masyarakat
    • Pendidikan nonformal
    • Berita Utama
    • Berita PLS
    • Harapan PLS
    • ACUAN
    • Curhat
    • PLS UM
    • Campur
    • CPNS
    • Kebudayaan
    • Kegiatan Kampus
    • Kenal Lebih Dekat
    • Kisah Sukses
    • Life Skills
    • LOWONGAN
    • Pemanfaatan TIK
    • Prestasi Mahasiswa PLS
    • Tugas Kuliah
    • Uncategorized
  • Posting Artikel
    • Log In

© 2025 by pembuatweb.com